Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH-UGM) merupakan
lembaga pendidikan tinggi kedoktern hewan yang didirikan selama
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda di
Indonesia tahun 1861 J. Van der Wiede seorang Gouvernements Veearts
ditugaskan mendirikan sekolah dokter hewan di Surabaya yang kemudian
dalam perjalanannya dibubabarkan. Pada tahun 1910 didirikan Indische Veeartsen School di Bogor yang menjadi cikal-bakal Lembaga Pendidikan Dokter Hewan di Indonesia yang pada tahun 1920 berubah nama menjadi Nederlandische Indische Veeartsen School (NIVS).
Pada masa kemerdekaan, Menteri Kemakmuran Republik Indonesia menetapkan Sekolah
Kedokteran Hewan di Bogor menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan
(PTKH) yang diresmikan pada bulan November 1946 dengan Surat Keputusan
Menteri Kemakmuran RI tanggal 20 September 1946 dengan No.
1280/a/Per (tanggal SK tersebut dijadikan tanggal kelahiran FKH UGM).
Pergolakan perang kemerdekaan mengakibatkan Perguruan Tinggi Kedokteran
Hewan di Bogor dikuasai pemerintah Belanda dan para mahasiswanya saat
itu kebanyakan berada di luar Bogor untuk berjuang melawan Belanda dan
tidak mau masuk ke kampus Bogor. Tahun 1947 dibuka kelas paralel di
Klaten (Jawa Tengah) yang menjadi tempat belajar bagi mahasiswa yang
tidak mau masuk ke kampus yang dikuasai oleh Belanda.
Pada tanggal 19 Desember 1949, pemerintah RI mendirikan Universiteit Negeri Gadjah Mada, yang terdiri dari gabungan semua Perguruan Tinggi di Yogyakarta dan PTKH termasuk di dalamnya dan diubah namanya menjadi Fakultet Kedokteran Hewan
dan menempati beberapa lokasi milik Kasultanan Yogyakarta untuk
penyelenggaraan perkuliahannya seperti pagelaran, Balapan, Bintaran,
Ngasem.
Pada tahun 1955, nama Fakultet Kedokteran Hewan berubah menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) yang akhirnya pada tanggal 10 November 1969 FKHP dipisah menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan.
Pada tahun 1987 FKH dilengkapi dengan gedung Laboratorium Diagnostik di Klebengan dan tahun 1992 dilengkapi dengan Teaching Farm.
Mulai tahun 2003, FKH menempati kampus baru di Jl. Fauna No. 2
Karangmalang dengan fasilitas gedung dan peralatan baru dan tahun 2006
FKH UGM secara resmi memiliki rumah sakit hewan dengan dikeluarkannya SK
Rektor tanggal 9 Oktober 2006 No. 328/P/SK/HT/2006 penetapan Rumah
Sakit Hewan Prof. Soeparwi.
VISI
Visi Fakultas Kedokteran Hewan UGM adalah sebagai pusat unggulan
Pendidikan Tinggi Kedokteran Hewan bertaraf internasional yang dilandasi
jiwa Pancasila.
MISI
- Menyelenggarakan, mengembangkan dan membina pendidikan tinggi kedokteran hewan yang berkualitas, beretika, dan bermoral.
- Meningkatkan kualitas penelitian unutk mendukung pendidikan,
kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam bidang Kedokteran Hewan.
- Meningkatkan pengabdian pada masyarakat berbasis hasil penelitian
untuk mencerdaskan masyarakat atas dasar “manusya mriga satwa sewaka”.
TUJUAN
Menghasilkan dokter hewan, magister dan doktor yang cakap menangani
kesehatan hewan, serta menyelaraskan kesehatan hewan, manusia dan
lingkungannya, sebagai pelopor problem solver persoalan kesehatan hewan
secara nasional dan internasional, melalui :
- Pendidikan tinggi kedokteran hewan yang berkualitas dalam
rangka menghasilkan lulusan menjadi insan yang unggul, mandiri,
bermartabat, dijiwai Pancasila serta mengabdi kepada kepentingan dan
kemakmuran bangsa.
- Penelitian Kedokteran Hewan yang
menjadi rujukan nasional yang mendukung pedidikan serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang Kedokteran Hewan.
- Pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penalaran dan
karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa atas dasar manusya mriga satwa sewaka.
- Tatakelola Fakultas yang berkeadilan, transparan,
partisipatif, guna menunjang efektivitas dan efisiensi pemanfaatan
sumber daya yang tangguh dan berdaya guna secara berkelanjutan.
- Kerjasama secara berkelanjutan dengan lembaga-lembaga di dalam dan luar negeri atas dasar azas kesejahteraan.